MUSICK

DVD

HARRY POTTER MOVIES

SOFTWARE

GAMES



MERAUP DOLLAR DI AWSURVEYS















ASEP UNANG FIRMANSYAH

Kamis, 24 Maret 2011

GERBANG EMAS MARKETING DI INDONESIA 2011

Gerbang Emas Marketing di Indonesia 2011
Oleh: Asep Unang Firmansyah

Dunia Marketing di Indonesia akan memasuki gerbang emas pada tahun 2011. Analisis ini timbul karena tiga hal, yaitu Indonesia is Connected, Credible, and Creative.

Dengan berjalannya perkembangan jaman yang tiada henti dan tingkat revolusi teknologi yang semakin canggih, telah mengubah dunia marketing ikut berevolusi. Dunia marketing berevolusi melalui tiga tahapan. Dahulu, di era industri dimana teknologi utamanya adalah mesin industri, marketing sekedar menjual produk hasil keluaran pabrik kepada siapa pun yang membelinya. Produk itu biasanya sederhana dan dirancang untuk melayani kebutuhan seluruh pasar.

Yang menjadi perhatian saat itu adalah melakukan standarisasi dan memperbesar skala produksi untuk menurunkan biaya produksi, sehingga harga jual barang bisa semakin rendah, dan menjadi lebih terjangkau bagi pembeli. Kutipan terkenal dari Henry Ford, menjelaskan era ini : "Setiap pembeli bisa meminta mobil dengan cat warna apapun, selama warna itu adalah hitam." Inilah marketing 1.0 atau era product-centric.

Marketing 2.0 muncul di era informasi, dimana teknologi utama adalah teknologi informasi. Peranan marketing tidak lagi sederhana seperti sebelumnya. Konsumen sudah lebih pintar dan bisa membandingkan beberapa pilihan penawaran dari produk yang serupa. Nilai suatu produk kini ditentukan oleh konsumen. Marketers harus melakukan segmentasi pasar dan mengembangkan produk yang lebih baik untuk target market yang lebih spesifik.

Konsep "Pelangan adalah Raja" dijalankan dengan baik disini. Sehingga pada akhirnya konsumen semakin diuntungkan karena kebutuhan dan keinginan (needs and wants) mereka dipenuhi dengan baik. Mereka bisa memilih dari berbagai alternatif dan karakteristik fungsional produk. Marketers di era ini coba menyentuh pikiran dan perasaan (mind and hearth) dari konsumen. Sayangnya, pendekatan customer-centric ini secara tidak langsung mengasumsikan bahwa konsumen adalah obyek pasif dari kampanye marketing. Iniah yang disebut sebagai marketing 2.0 atau era Costomer-centric.

Kini kita sedang menyaksikan berkembangnya marketing 3.0 atau era yang didorong oleh nilai-nilai (values driven). Tidak hanya memperlakukan tiap individu sebagai konsumen, marketer mendekati mereka sebagai manusia utuh yang memiliki pikiran, perasaan dan jiwa (mind, hearth and spirit). Semakin banyak konsumen yang mulai mencari solusi terhadap kekhawatiran mereka mengenai dunia yang semakin berubah menghadapi globalisasi.

Dalam dunia yang penuh kebingungan, mereka mencari perusahaan yang bisa yang menjawab kebutuhan paling dalam akan keadilan sosial, ekonomi dan lingkungan. Hermawan Kertajaya, Presiden Director Mark-Plus Indonesia, mengatakan "Indonesia akan memasuki sebuah gerbang emas di tahun 2011 karena dukungan tiga hal, yaitu konektivitas, kredibilitas, dan kreativitas.

Konektivitas Indonesia dengan dunia luar akan semakin tak terbatas. Pengguna internet di Indonesia sudah mencapai angka 45 juta orang. Di dunia jejaring sosial, indonesia tercatat sebagai pengguna facebook terbesar no dua di dunia. Banyaknya masyarakat Indonesia yang menggunakan fasilitas jejaring sosial untuk menawarkan produk atau jasanya juga semakin tak terhitung. Belanja on-line juga semakin marak ditemui di kota-kota besar.

Dalam hal kredibilitas, Indonesia telah diakui dunia internasional sebagai salah satu negara yang pemilu presidennya dilakukan sangat demokratis. Majalah ekonomi dunia "The Economist" pernah mengulas mengenai bagaimana demokrasi di Indonesia sudah semakin maksimal. Bahkan seorang Rio Ferdinand, pemain sepak bola asal Inggris yang bermain untuk klub besar dunia MU, pernah meng-tweet skor pertandingan Indonesia-Malaysia di piala AFF 2010. Mata dunia sudah semakin tertuju kepada Indonesia.

Bagaimana dengan Kreativitas? Kreativitas marketing semakin diarahkan pada tiga sasaran utama yaitu Youth (anak muda), Women (wanita), dan Netizen (pengguna internet). Dalam konsep marketing 3.0 ketiga segmen diatas menjadi share market terbesar dalam dunia bisnis. 42% anak muda adalah inovator sekaligus adaptor terawal untuk produk-produk baru. 84% wanita adalah CEO keluarga, pemegang keputusan belanja keluarga. Dan 40% pengguna internet berperan dalam pembahasan mengenai suatu produk.

Setelah didukung oleh ketiga hal diatas, fase gerbang emas dunia marketing di tahun 2011 harus disertai dengan strategi Survival (bertahan) yang baik oleh masing-masing pelaku bisnis. Konsep SWOT (Strengh/Kekuatan, Weakness/Kelemahan, Opportunity/Kesempatan dan Threat/Ancaman) yang selama ini digunakan sebagai landasan menentukan strategi pemasaran diarahkan terbalik: Threat, Opportunity, Weakness, kemudian Strength.

Mangawali strategi pemasaran dengan mendefinisikan Threat yang akan ditemui ditahun 2011, akan menghasilkan sebuah Survival Strategy (strategi pertahanan) terbaik. Sebaliknya, mengawali strategi dengan melihat Strength dianggap kurang tepat jika kekuatan yang dijadikan tolak ukur adalah kekuatan masa lalu yang sudah tidak relevan lagi di masa sekarang.

Setelah Survival Strategy, lanjutkan dengan membuat Success Strategy dan Sustainabillity Strategy (strategi yang berkelanjutan). Dengan melakukan ketiga strategi tersebut secara konsisten, maka respek bertanggng jawab, dan reputasi akan menjadi milik ekonomi Indonesia secara Global, dan tentu saja milik Anda para pelaku BISNIS.

Sumber Pustaka:
CNI News Januari 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar